Selasa, 22 Februari 2011
Biografi Rene Descartes
René Descartes lahir pada 31 Maret 1596 di La Haye, Perancis. Descartes menjadi salah satu pemikir yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia, dan kadang-kadang disebut sebagai pendiri filsafat modern.
orang tua Descartes adalah Joachim Descartes dan Jeanne Brochard. Ibunya meninggal pada tahun berikutnya kelahirannya. Ayahnya adalah seorang pengacara dan hakim, yang meninggalkan sedikit waktu untuk membesarkan keluarga. René dan saudaranya dan adik, Pierre dan Jeanne, dibesarkan oleh nenek mereka.
Dari 1606 sampai 1614, Descartes dihadiri La Fleche, sebuah perguruan tinggi Jesuit di Anjou. Ia menghabiskan dua tahun berikutnya di Paris belajar matematika, dan diperkenalkan untuk masyarakat Prancis modis. Pada 1616, ia mulai mempelajari hukum di University of Poitiers, namun pada 1617, berangkat ke Belanda di mana ia menjadi relawan dalam tentara Belanda. Selama sebelas tahun berikutnya Descartes perjalanan ke seluruh Eropa, menetap di Belanda pada tahun 1628. Ia menyelesaikan dua tahun pendidikan tambahan di kota-kota Belanda Franeker dan Leiden. Descartes kemudian mengklaim bahwa pendidikan formal menyediakan sedikit substansi, dan bahwa hanya matematika, setiap pengetahuan yang sebenarnya.
Descartes menerbitkan karya utama filosofisnya, "A Discourse on Method, Meditations on First Philosophy" pada tahun 1641, tahun sebelum Galileo meninggal dan Isaac Newton lahir. Karena dia hidup pada saat ide-ide tradisional sedang ditanyai, ia berusaha untuk merancang metode untuk mencapai kebenaran. Perhatian dan metode keraguan sistematis memiliki dampak yang sangat besar pada perkembangan selanjutnya filsafat. Descartes memperkenalkan kalimat Latin kini terkenal "cogito ergo sum," atau dalam bahasa Inggris "Aku berpikir, maka aku ada."
Dalam pandangan Descartes, alam semesta diciptakan oleh Tuhan pada yang kuasa semuanya tergantung. Dia berpikir tentang Allah sebagai menyerupai pikiran manusia dalam bahwa baik pikiran dan Tuhan berpikir, tetapi tidak memiliki fisik yang. Tapi ia percaya bahwa Allah tidak seperti pikiran manusia dalam bahwa Allah tidak terbatas dan tidak bergantung pada pencipta untuk keberadaan-Nya.
Selain prestasi sebagai filsuf Descartes adalah seorang matematikawan yang luar biasa, menciptakan geometri analitik dan mencoba untuk merancang hukum-hukum universal sederhana yang mengatur semua perubahan fisik.
Pada 1649, Ratu Christina dari Swedia membujuk Descartes untuk datang ke Stockholm. Pada tanggal 11 Pebruari 1650, setelah hanya beberapa bulan di iklim dingin, ia meninggal karena pneumonia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar